Pengertian Etika Politik
Etika Politik terdiri dari dua kata yaitu Etika dan Politik. Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Sedangkan Politik adalah proses pembagian kekuasaan yang melibatkan interaksi antara pemerintah dan/atau masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat untuk kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Jadi etika politik adalah nilai-nilai azas moral yang disepakati bersama baik pemerintah dan/atau masyarakat untuk dijalankan dalam proses pembagian kekuasaan dan pelaksanaan keputusan yamg mengikat untuk kebaikan bersama.
contoh dari etika politik saya ambil tentang pecalonan Rhoma Irama sebagai presiden .
Sindonews.com - Rhoma Irama tidak menampik jika pencalonan dirinya menjadi presiden (capres) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah gugur.
Namun gugurnya pencapresan Raja Dangdut itu dilihat dari aspek kontrak politik karena suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak mencapai 20 persen, namun Rhoma menilai hal itu demikian secara etika.
"Secara kontrak politik iya. Tetapi secara etika politik, ini banyak yang terpersepsi karena etika politik ini relatif. Bahwa peluang Rhoma ini tergantung pada bukan klaim Rhoma tetapi klaim masyarakat," tutur Rhoma saat melayat ke rumah duka maestro biola Idris Sardi di Depok, Senin (28/04/2014).
Terkait kontribusinya terhadap suara PKB atau disebut dengan istilah Rhoma effect, hal tersebut kembali kepada penilaian masyarakat.
"Ini masyarakat yang menilai. Klaim masyarakat, bukan klaim Rhoma. Rhoma effect, itu masyarakat yang menilai. Saya tidak mengklaim itu," katanya.
Rhoma juga mengaku tidak masalah jika nantinya PKB malah mengusung calon lain seperti Mahfud MD atau Jusuf Kalla. "Enggak apa - apa, no problem," katanya.
sumber : pemilu.sindonews.com/read/2014/04/28/113/858491/soal-pencapresan-rhoma-singgung-etika-politik
Namun gugurnya pencapresan Raja Dangdut itu dilihat dari aspek kontrak politik karena suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak mencapai 20 persen, namun Rhoma menilai hal itu demikian secara etika.
"Secara kontrak politik iya. Tetapi secara etika politik, ini banyak yang terpersepsi karena etika politik ini relatif. Bahwa peluang Rhoma ini tergantung pada bukan klaim Rhoma tetapi klaim masyarakat," tutur Rhoma saat melayat ke rumah duka maestro biola Idris Sardi di Depok, Senin (28/04/2014).
Terkait kontribusinya terhadap suara PKB atau disebut dengan istilah Rhoma effect, hal tersebut kembali kepada penilaian masyarakat.
"Ini masyarakat yang menilai. Klaim masyarakat, bukan klaim Rhoma. Rhoma effect, itu masyarakat yang menilai. Saya tidak mengklaim itu," katanya.
Rhoma juga mengaku tidak masalah jika nantinya PKB malah mengusung calon lain seperti Mahfud MD atau Jusuf Kalla. "Enggak apa - apa, no problem," katanya.
sumber : pemilu.sindonews.com/read/2014/04/28/113/858491/soal-pencapresan-rhoma-singgung-etika-politik
0 komentar:
Posting Komentar
please your comment n thanks ^.^