Dua
tahun silam, disudut dekat jendela rumah ku. Dulu kita sering bercanda .
Bertukar fikiran tentang masalah – masalah kita. Membahas sesuatu hingga kita
larut dalam hangatnya kebersamaan.
“woyy
ngelamun aja lo ..!” tiba – tiba sesil datang membuyarkan lamunanku tentang
kita dulu.
“yeee…
elo ngagetin ajah.. siapa juga yang ngelamun.” Tukas ku menyangkal.
“ahh
masa sih? gue gak percaya kalau elo ga ngelamun.” Ledek sesil kepadaku.
“serius
deh gue engga ngelamun sesil cantik.” jawabku sambil mencubit pipi sesil yang
gembil.
Tiba-
tiba ponselku berdering dan lagu payphone favorite ku pun terdengar. Kulihat
layar ponsel dengan seksama. Ternyata dari dia, ya.. dia yang menjadi lamunanku
tadi. Seseorang yang gak bisa begitu saja lepas dari ingatanku. “ Ada apa ya
dia tiba-tiba menghubungiku kembali ?? “tukasku dalam hati. Lalu buru-buru ku
jawab telefonnya. Aku tidak mau dia menunggu lama.
“ya
hallo… “ jawabku
“Lisa.
ini aku adit.” jawab orang ditelefon sebrang.
“Ya
, kenapa dit? Ada perlu apa kamu menelfon aku ?” Tanya ku kepadanya.
“Ehmm…
kamu ada acara gak hari ini ? aku mau mengajak kamu pergi,boleh?”adit bertanya
lagi kepadaku.
“Belum
tau sih dit. Kayaknya sih gak ada? Tapi kenapa kamu tiba – tiba mau ngajak aku
pergi? Bukannya kamu yang bilang sendiri kamu udah gak mau ketemu aku lagi?” jawabku
“ya
pokoknya aku mau ketemu kamu ya. Ditempat biasa kita ketemu.” Jawab adit lalu
memutuskan telefonnya.
Belum
aku menjawab apa-apa telefon sudah dimatikkan begitu saja olehnya. Yah,
begitulah dia selalu memaksakan yang terkadang aku belum sempat menjawabnya
dengan kata iya atau tidak.
Setelah
menerima telefon darinya aku sempat bertanya – tanya dalam hati , apa maksud
dia menghubungiku kembali? Apa dia akan menyakiti aku lagi ? seperti yang dia
lakukan 2 tahun yang lalu.
Sedikit
flashback tentang hubunganku dengannya dua tahun yang lalu, kita dulu sangat klop bahkan
dibilang pasangan yang menyenangkan sama teman – temanku. Kemanapun aku pergi
selalu ada dia. Tapi sejak kejadian malam itu. Sehari sebelum ulangtahunku
perasaanku berubah menjadi kekecewaan yang amat mendalam sama dia. Hingga saat
ini pun aku masih sangat kecewa sama dia. Tapi disisi lain aku masih
mengharapkannya untuk berubah.
Dan
ketika harapanku untuk mengulang waktu sama dia sudah berangsur – angsur sirna.
Adit kembali datang, tanpa memiliki rasa bersalah sedikitpun dan kembali
memaksaku untuk bertemu dengannya. “sungguh manusia yang tidak
berperikemanusiaan !” omelku dalam hati.
“eh
lis, lo kok bengong lagi? Siapa yang nelfon lo tadi? “ Tanya serli kepada ku.
Menyadarkan aku dalam lamunan.
“ehm..
itu ser si adit masa hubungin gue lagi. Trus dia ngajak ketemuan gue. Gue harus
gimana ya ser ? gue bingung. Disisi lain
gue seneng dia kembali lagi hubungin gue tapi gue takut. Takut dia datang Cuma
bikin gue sakit hati doang ser. Gue harus gimana dong?” curhatku kepada serli.
“
kalau menurut gue ya lis ,lo ketemuan dulu deh sama dia. Tanya maunya apa?
Siapa tahu dia mau minta maaf sama lo atas kesalahan dia. Kan dia dulu belum
minta maaf sama lo. Main ninggalin lo gitu aja kan? “ tukas serli menanggapi
curhatanku.
“
jadi gue harus ketemu dia nih ? aduh males banget deh sebenernya ser, gue kayak
orang trauma jadinya.” Jawabku lagi.
“
ya itukan saran gue lis, terserah elo mau datang apa engga. Tapi ya lebih baik
lo datang sih.” serli menimpali lagi.
“ehm..
oke deh kalau gitu. Gue mau siap – siap dulu deh. Doain gue yah biar lancar
hehehe .”kataku lagi.
Akupun
bergegas ke kamar untuk bersiap – siap untuk ketemu sama adit. Berpakaian rapih
selayaknya orang yang ingin berkencan. What ? berkencan? Ini bukan berkencan
deh. Tapi mengenang masa lalu sepertinya.
( di kafe favorite )
Aku
duduk dispot favorite kita. Ya kita. Aku dan adit. Gak tahu kenapa banyak
kenangan ditempat ini yang sulit membuatku melupakan semuanya,
Gak
jauh dari tempat aku duduk terlihat seorang cowok berbadan kurus , rambut belah
pinggir memakai kaus berkerah dan celana jeans panjang jalan ke arahku. Dia
melemparkan senyumnya yang manis ke arahku dan aku membalasnya dengan senyuman
kecut.
Cowok
itu lalu duduk dihadapanku sambil memandang wajahku penuh arti. Lalu dia
berkata “ apakabar lis? Baik? “ sambil mencoba menjabat tanganku. Tapi, aku
buru – buru menepisnya karena kesakit hatianku begitu besar terhadapnya. Aku
menjawab ketus “ baik, to the point apa deh dit kamu ngapain nyuruh aku kesini
? “ tanyaku kepadanya.
“Tenang
dulu lis, aku ajak kamu kesini karena aku mau minta maaf sama kamu soal dua
tahun yang lalu. Aku tahu aku salah telah meninggalkan kamu begitu saja,. Aku tahu
dulu aku masih sayang sama rina. Tapi engga untuk sekarang. Karena aku sadar
ternyata aku cuma sayangnya sama kamu. “ jawab adit meyakinkan aku.
“Tapi..
maaf dit. Aku terlanjur sakit hati sama sikap kamu dulu. Kamu bilang sayang
sama aku tapi kamu masih nyimpen foto dia dihape kamu. Kata kamu dulu kamu
sakit hati sama dia gara – gara dulu rina nolak cinta kamu. Nyatanya apa? Kamu
masih suka sama dia tanpa sepengetahuan aku dan disaat aku sayang – sayangnya
sama kamu.” Jawabku sambil menitikkan air mata penuh kekecewaan.
Adit
hanya bisa terdiam. Memandangku penuh penyesalan.
“Sekarang
gini aja deh dit, kalau memang kamu masih sayang sama aku. Buktikan kalau kamu sayang. Aku gak butuh
kata – kata dari kamu. Aku bisa merasakan seseorang yang memang benar – benar
tulus sayang sama aku “ kataku lagi.
“Ya
sudah kalau itu mau kamu. Aku bakalan buktiin sama kamu. Secepatnya lis. Dan
maaf aku udah buat kamu nangis lagi gara – gara membahas masalah itu” jawab
adit sambil berusaha mengusap air mataku yang membasahi pipi. Lalu dia
menggenggam erat tanganku seolah – olah dia meyakinkan aku kalau dia akan
membuktikan semua ucapannya tidak sekedar kata – kata.
“kita
buktiin aja nanti , sudahkan ngobrolnya? Aku mau pulang aja . “kataku kepada
adit.
“oke.
Aku antar kamu pulang ya lis? Untuk awal pembuktian aku sama kamu. Boleh ya?
“kata adit.
Lalu
dia menggandengkan tanganku menuju motornya . akupun membalas gandengan
tangannya. Dalam hati aku senang karena aku bisa kembali lagi mendapatkan kasih
sayangnya yang telah lama hilang.
0 komentar:
Posting Komentar
please your comment n thanks ^.^