Selasa, 29 Januari 2013

CERPEN BERSAMBUNG : SEBUAH KESEMPATAN

Dua tahun silam, disudut dekat jendela rumah ku. Dulu kita sering bercanda . Bertukar fikiran tentang masalah – masalah kita. Membahas sesuatu hingga kita larut dalam hangatnya kebersamaan.
“woyy ngelamun aja lo ..!” tiba – tiba sesil datang membuyarkan lamunanku tentang kita dulu.
“yeee… elo ngagetin ajah.. siapa juga yang ngelamun.” Tukas ku menyangkal.
“ahh masa sih? gue gak percaya kalau elo ga ngelamun.” Ledek sesil kepadaku.
“serius deh gue engga ngelamun sesil cantik.” jawabku sambil mencubit pipi sesil yang gembil.
Tiba- tiba ponselku berdering dan lagu payphone favorite ku pun terdengar. Kulihat layar ponsel dengan seksama. Ternyata dari dia, ya.. dia yang menjadi lamunanku tadi. Seseorang yang gak bisa begitu saja lepas dari ingatanku. “ Ada apa ya dia tiba-tiba menghubungiku kembali ?? “tukasku dalam hati. Lalu buru-buru ku jawab telefonnya. Aku tidak mau dia menunggu lama.
“ya hallo… “ jawabku
“Lisa. ini aku adit.” jawab orang ditelefon sebrang.
“Ya , kenapa dit? Ada perlu apa kamu menelfon aku ?” Tanya ku kepadanya.
“Ehmm… kamu ada acara gak hari ini ? aku mau mengajak kamu pergi,boleh?”adit bertanya lagi kepadaku.
“Belum tau sih dit. Kayaknya sih gak ada? Tapi kenapa kamu tiba – tiba mau ngajak aku pergi? Bukannya kamu yang bilang sendiri kamu udah gak mau ketemu aku lagi?” jawabku
“ya pokoknya aku mau ketemu kamu ya. Ditempat biasa kita ketemu.” Jawab adit lalu memutuskan telefonnya.
Belum aku menjawab apa-apa telefon sudah dimatikkan begitu saja olehnya. Yah, begitulah dia selalu memaksakan yang terkadang aku belum sempat menjawabnya dengan kata iya atau tidak.
Setelah menerima telefon darinya aku sempat bertanya – tanya dalam hati , apa maksud dia menghubungiku kembali? Apa dia akan menyakiti aku lagi ? seperti yang dia lakukan 2 tahun yang lalu.
Sedikit flashback tentang hubunganku dengannya dua tahun  yang lalu, kita dulu sangat klop bahkan dibilang pasangan yang menyenangkan sama teman – temanku. Kemanapun aku pergi selalu ada dia. Tapi sejak kejadian malam itu. Sehari sebelum ulangtahunku perasaanku berubah menjadi kekecewaan yang amat mendalam sama dia. Hingga saat ini pun aku masih sangat kecewa sama dia. Tapi disisi lain aku masih mengharapkannya untuk berubah.
Dan ketika harapanku untuk mengulang waktu sama dia sudah berangsur – angsur sirna. Adit kembali datang, tanpa memiliki rasa bersalah sedikitpun dan kembali memaksaku untuk bertemu dengannya. “sungguh manusia yang tidak berperikemanusiaan !” omelku dalam hati.
“eh lis, lo kok bengong lagi? Siapa yang nelfon lo tadi? “ Tanya serli kepada ku. Menyadarkan aku dalam lamunan.
“ehm.. itu ser si adit masa hubungin gue lagi. Trus dia ngajak ketemuan gue. Gue harus gimana  ya ser ? gue bingung. Disisi lain gue seneng dia kembali lagi hubungin gue tapi gue takut. Takut dia datang Cuma bikin gue sakit hati doang ser. Gue harus gimana dong?” curhatku kepada serli.
“ kalau menurut gue ya lis ,lo ketemuan dulu deh sama dia. Tanya maunya apa? Siapa tahu dia mau minta maaf sama lo atas kesalahan dia. Kan dia dulu belum minta maaf sama lo. Main ninggalin lo gitu aja kan? “ tukas serli menanggapi curhatanku.
“ jadi gue harus ketemu dia nih ? aduh males banget deh sebenernya ser, gue kayak orang trauma jadinya.” Jawabku lagi.
“ ya itukan saran gue lis, terserah elo mau datang apa engga. Tapi ya lebih baik lo datang sih.” serli menimpali  lagi.
“ehm.. oke deh kalau gitu. Gue mau siap – siap dulu deh. Doain gue yah biar lancar hehehe .”kataku lagi.
Akupun bergegas ke kamar untuk bersiap – siap untuk ketemu sama adit. Berpakaian rapih selayaknya orang yang ingin berkencan. What ? berkencan? Ini bukan berkencan deh. Tapi mengenang masa lalu sepertinya.
( di kafe favorite )
Aku duduk dispot favorite kita. Ya kita. Aku dan adit. Gak tahu kenapa banyak kenangan ditempat ini yang sulit membuatku melupakan semuanya,
Gak jauh dari tempat aku duduk terlihat seorang cowok berbadan kurus , rambut belah pinggir memakai kaus berkerah dan celana jeans panjang jalan ke arahku. Dia melemparkan senyumnya yang manis ke arahku dan aku membalasnya dengan senyuman kecut.
Cowok itu lalu duduk dihadapanku sambil memandang wajahku penuh arti. Lalu dia berkata “ apakabar lis? Baik? “ sambil mencoba menjabat tanganku. Tapi, aku buru – buru menepisnya karena kesakit hatianku begitu besar terhadapnya. Aku menjawab ketus “ baik, to the point apa deh dit kamu ngapain nyuruh aku kesini ? “ tanyaku kepadanya.
“Tenang dulu lis, aku ajak kamu kesini karena aku mau minta maaf sama kamu soal dua tahun yang lalu. Aku tahu aku salah telah meninggalkan kamu begitu saja,. Aku tahu dulu aku masih sayang sama rina. Tapi engga untuk sekarang. Karena aku sadar ternyata aku cuma sayangnya sama kamu. “ jawab adit meyakinkan aku.
“Tapi.. maaf dit. Aku terlanjur sakit hati sama sikap kamu dulu. Kamu bilang sayang sama aku tapi kamu masih nyimpen foto dia dihape kamu. Kata kamu dulu kamu sakit hati sama dia gara – gara dulu rina nolak cinta kamu. Nyatanya apa? Kamu masih suka sama dia tanpa sepengetahuan aku dan disaat aku sayang – sayangnya sama kamu.” Jawabku sambil menitikkan air mata penuh kekecewaan.
Adit hanya bisa terdiam. Memandangku penuh penyesalan.
“Sekarang gini aja deh dit, kalau memang kamu masih sayang sama aku.  Buktikan kalau kamu sayang. Aku gak butuh kata – kata dari kamu. Aku bisa merasakan seseorang yang memang benar – benar tulus sayang sama aku “ kataku lagi.
“Ya sudah kalau itu mau kamu. Aku bakalan buktiin sama kamu. Secepatnya lis. Dan maaf aku udah buat kamu nangis lagi gara – gara membahas masalah itu” jawab adit sambil berusaha mengusap air mataku yang membasahi pipi. Lalu dia menggenggam erat tanganku seolah – olah dia meyakinkan aku kalau dia akan membuktikan semua ucapannya tidak sekedar kata – kata.
“kita buktiin aja nanti , sudahkan ngobrolnya? Aku mau pulang aja . “kataku kepada adit.
“oke. Aku antar kamu pulang ya lis? Untuk awal pembuktian aku sama kamu. Boleh ya? “kata adit.
Lalu dia menggandengkan tanganku menuju motornya . akupun membalas gandengan tangannya. Dalam hati aku senang karena aku bisa kembali lagi mendapatkan kasih sayangnya yang telah lama hilang. 

0 komentar:

Posting Komentar

please your comment n thanks ^.^

Template by:

Free Blog Templates