Korea Selatan akan mengalami penurunan jumlah populasi mulai tahun 2018, dan struktur demografisnya menjadi beragam secara cepat. Menurut sebuah laporan tren sosial oleh Arsip Data Ilmu Sosial Korea, jumlah keluarga imigran telah melonjak di Korea sejak akhir tahun 1980an dan telah menjadikan bangsa ini menjadi sebuah masyarakat multikultural.
Laporan tersebut mengatakan bahwa penduduk dan tenaga kerja akan mulai menurun dalam waktu 10 tahun, disebabkan berkurangnya angka kelahiran. Pada kenyataannya, angka kelahiran Korea Selatan pada tahun 2008 merupakan yang terendah di dunia, selain Hongkong dan Macao. Laju pertumbuhan penduduk rata-rata setiap tahunnya secara nasional diperkirakan sebesar 0,3% dari tahun 2005 sampai 2010, dan jika tren ini dibiarkan, jumlah penduduk akan menjadi 42,34 juta orang pada tahun 2050, lebih rendah 10% dari angka tahun ini.
Masuknya keluarga imigran dan tenaga kerja asing secara berkelanjutan yang sangat berbeda dengan tren ini, akan membuat Korea menjadi sebuah masyarakat yang multirasial dan multikultural. Akan tetapi, para pendatang itu masih minoritas di Korea dan menghadapi beberapa masalah sosial dan diskriminasi. Itu artinya keragaman demografis ini belum dapat mengarah kepada keragaman budaya, sehingga gagal untuk meningkatkan toleransi sosial terhadap para imigran. Hal ini tidak diharapkan dalam suatu negara, dimana tenaga kerja asing, keluarga imigran dan pelajar asing dengan cepat masuk ke dalam negeri. Walaupun Korea telah memasuki sebuah masyarakat multikultural, masih diperlukan banyak waktu untuk menjadikannya menjadi masyarakat yang benar-benar toleran terhadap mereka yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Saat ini sekitar 40% dari perkawinan yang terjadi di daerah pedesaan adalah dengan perempuan imigran. Dan sekitar separuh dari bayi yang baru lahir memiliki ibu yang merupakan imigran. Jika tenaga kerja asing terus diterima untuk mengganti tenaga kerja lokal, jumlah imigran akan mencapai lebih dari setengah populasi Korea pada tahun 2050. Mereka akan menjadi pilar dari masa depan negara masyarakat yang multirasial ini.
Laporan tersebut mengatakan bahwa penduduk dan tenaga kerja akan mulai menurun dalam waktu 10 tahun, disebabkan berkurangnya angka kelahiran. Pada kenyataannya, angka kelahiran Korea Selatan pada tahun 2008 merupakan yang terendah di dunia, selain Hongkong dan Macao. Laju pertumbuhan penduduk rata-rata setiap tahunnya secara nasional diperkirakan sebesar 0,3% dari tahun 2005 sampai 2010, dan jika tren ini dibiarkan, jumlah penduduk akan menjadi 42,34 juta orang pada tahun 2050, lebih rendah 10% dari angka tahun ini.
Masuknya keluarga imigran dan tenaga kerja asing secara berkelanjutan yang sangat berbeda dengan tren ini, akan membuat Korea menjadi sebuah masyarakat yang multirasial dan multikultural. Akan tetapi, para pendatang itu masih minoritas di Korea dan menghadapi beberapa masalah sosial dan diskriminasi. Itu artinya keragaman demografis ini belum dapat mengarah kepada keragaman budaya, sehingga gagal untuk meningkatkan toleransi sosial terhadap para imigran. Hal ini tidak diharapkan dalam suatu negara, dimana tenaga kerja asing, keluarga imigran dan pelajar asing dengan cepat masuk ke dalam negeri. Walaupun Korea telah memasuki sebuah masyarakat multikultural, masih diperlukan banyak waktu untuk menjadikannya menjadi masyarakat yang benar-benar toleran terhadap mereka yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Saat ini sekitar 40% dari perkawinan yang terjadi di daerah pedesaan adalah dengan perempuan imigran. Dan sekitar separuh dari bayi yang baru lahir memiliki ibu yang merupakan imigran. Jika tenaga kerja asing terus diterima untuk mengganti tenaga kerja lokal, jumlah imigran akan mencapai lebih dari setengah populasi Korea pada tahun 2050. Mereka akan menjadi pilar dari masa depan negara masyarakat yang multirasial ini.
Sepertinya sudah tidak dapat terelakkan lagi bahwa pada akhirnya para imigran dan anak-anak dari rumah tangga multikultural akan menjadi anggota utama masyarakat Korea. Setidaknya sampai sekarang belum ada langkah-langkah komprehensif yang sistematis untuk para imigran, masyarakat multiras dan keluarga multikultural. Sementara tenaga kerja asing hanya dilihat dari sudut pandang ekonomi saja yaitu permintaan dan ketersediaan tenaga kerja, sementara keluarga imigran telah didekati dari sudut pandang integrasi sosial dan kesejahteraan.
Sudah waktunya untuk membuat langkah-langkah komprehensif dalam menyiapkan diri menuju masyarakat yang multiras dan multikultural serta perubahan persepsi publik terhadap mereka dalam sebuah masyarakat yang tidak berimbang.
Departemen Urusan Dalam Negeri dan Administrasi Negara tanggal 18 Nopember mengumumkan bahwa jumlah penduduk Korea Selatan telah menembus angka 50 juta orang sehingga menempatkan negeri ini pada urutan ke-24 dari 194 negara di dunia.
Sampai 1 Juli 2007, jumlah penduduk dunia diperkirakan mencapai 6,67 milyar orang. Jumlah penduduk di seluruh Semenanjung Korea, termasuk Korea Utara, mencapai sekitar 73 juta orang sehingga jika terjadi unifikasi Korea maka akan menempati ranking ke-18 terbesar di dunia dalam segi jumlah penduduk.
Sampai 1 Juli 2007, jumlah penduduk dunia diperkirakan mencapai 6,67 milyar orang. Jumlah penduduk di seluruh Semenanjung Korea, termasuk Korea Utara, mencapai sekitar 73 juta orang sehingga jika terjadi unifikasi Korea maka akan menempati ranking ke-18 terbesar di dunia dalam segi jumlah penduduk.
Penduduk yang tercatat |
Jumlah penduduk 50 juta didasarkan atas pendaftaran penduduk yang berdomisili di Korea Selatan. Sampai akhir Oktober 2007, sebanyak 49.194.085 orang terdaftar sebagai penghuni (24,6 juta pria dan 24,5 juta wanita) dan jika dimasukkan pula seluruh 624.377 orang asing yang tinggal dan 268.845 orang yang tidak terdaftar lagi setelah pindah rumah, maka total penduduk Korea Selatan diperkirakan 50.087.307 orang atau mencapai 50 juta lebih. Jumlah itu merupakan yang terbesar untuk pertama kalinya dalam sejarah Korea.
Selain itu, penduduk usia 19 tahun ke atas yang memiliki hak pilih dalam pemilihan presiden yang akan diadakan 19 Desember, jumlahnya diperkirakan 37.805.262 orang atau 76.8 persen dari total penduduk Korea Selatan.
Selain itu, penduduk usia 19 tahun ke atas yang memiliki hak pilih dalam pemilihan presiden yang akan diadakan 19 Desember, jumlahnya diperkirakan 37.805.262 orang atau 76.8 persen dari total penduduk Korea Selatan.
Rasio jenis kelamin | ||||||||
|
Komposisi penduduk menurut daerah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Daerah yang menunjukkan rasio peningkatan penduduk tinggi hingga akhir tahun 2006 | ||||||||||||
|
Peningkatan penduduk yang berdomisili | ||||||||||||||||
|
Penduduk lansia berumur 65 tahun ke atas | ||||||||
|
Komposisi penduduk menurut marga | ||||||||||||||||||||
|
1 komentar:
anjrit lho knp kota dikorea aja yg dliattin mana negara2 lain
#Baka yaro
Posting Komentar
please your comment n thanks ^.^