Kamis, 01 Mei 2014

Selamat Berbahagia Ibu Asuhku

Walaupun aku tak lahir dari rahim mu, 
Walaupun aku tak minum dari ASI mu,
Tapi sayang dan cintaku kepadamu seperti aku mnecintai dan menyayangi ibu kandungku sendiri
kau yang merawatku ketika ibu ku mencari rezeki untuk memenuhi kebutuhanku
kau mengasihiku selayaknya aku sebagai anakmu
rasa terima kasih yang tak terhingga dariku untuk mu 
Ingin sekali aku memelukmu saat ini tapi kau jauh
kau memang sudah jauh dari sisiku ibu
tapi rasa kasih sayangmu masih melekat dalam ingatanku
rinduku yang setiap harinya selalu bertemu denganmu
kini aku hanya bisa mendengar suara mu lewat benda yang disebut handphone
Maafkan aku belum bisa membalas semua budi baikmu
Aku cuma bisa berdoa untuk kebahagiaan mu ibu
Aku turut senang jika kaupun senang
semoga kau selalu dalam lindungan Nya dimana pun kamu berada
semoga kamu bahagia dengan pasangan yang sudah Allah pilihkan
i miss you ibu 

-Amelia Setiawaty-

Quotes Untuk Calon Imamku



Menurutmu pantaskah dia bersikap seperti ini ?

Hai..... hmmmm... mau cerita nih ? boleh kan ya ?

Abis bingung mau cerita kemana dan kesiapa ? cerita ke temen deket aja mungkin ga ada tanggapan baik. jadilah gue memutuskan cerita kesini aja kali ya. Biar ga bisa menjawab atau merespon yang gue ceritakan tapi seenggaknya gue lega. 
Jadi gini..... beberapa hari lalu ada sodara gue bbm .. nama disamarkan menjadi si N.
Nah si N ini tuh orangnya emang agak nyebelin. dan gue pun sebagai saudaranya agak kurang suka sama sikapnya. Tapi bukan berarti gue jahat loh yaa? malah sebaliknya , dibalik sikap gue yg sebel pake banget sama dia dan keluarganya gue tetep peduli bahkan berusaha ramah sama dia. Bukan bermaksud pencitraan tapi gue gak mau ajah kalo persaudaraan gue jadi hancur cuma gara-gara sifat egois gue yg sebel sama dia. 
Singkat cerita--- 
Waktu itu si sepupu gue ini bbm gue tanpa basa basi dannnnnnnn menurut gue sih gak ada sopan santunnya. Taulah gue emang ade sepupunya . Tapikan umur masih tuaan gue. Gue gak minta kok dia manggil gue "kakak" seenggak nya dia inget nama gue itu udah cukup. Pada mau tau gak dia bbm gue apa ??
dia cuma bbm " MINTA NOMOR TANTE S" udah gitu doang. Dan lo semua tau apa reaksi yang gue lakukan. Gue cuma read bbmnya ajah. Gue disini bilang. Gue bener-bener gak suka sama sikapnya dia yang kayak gitu. BENER-BENER GAK SUKA!!!! salah gue apa coba. gue gak pernah marah-marah ke dia walaupun dia dan keluarganya banyak banget ngelakuin tindakan yang gak baik ke keluarga gue. Bersuudzon2 ria sama gue dan keluarga gue. Akhirnya dengan emosi membara gue pasang aja PM di BBM gue begini:" Ngakunya sih cerdas tapi kok bbm aja gak ada sopan santunnya ? apakah orang cerdas kayak gitu ya ? " terus dia nyadar gue sindir gitu. Langsung bbm baik-baik ke gue. Tapi gue udah terlanjur kesel. Gue endchat aja bbmnya. Gak cuma saat itu aja dia gak sopan atau kayak ga anggep gue sodaranya. Waktu lebaran beberapa tahun lalu juga dia pernah bersikap yang menurut gue GAK ADA ETIKANYA. Bayangin aja , disaat gue sama orang tua gue ke rumah mba gue dan ada dia disana dia bukannya nemuin gue sama keluarga gue. Salaman kek apa gmn. ehh malah masuk kamar. huff banget. Dulu pernah gue tegor karena sikapnya itu tapiii dia nya pundung. Cape dehhhh... 
Tapi makin lama , makin ilfeel gue jadinya sama dia 
=end=

Etika Politik

Pengertian Etika Politik


Etika Politik terdiri dari dua kata yaitu Etika dan Politik. Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Sedangkan Politik adalah proses pembagian kekuasaan yang melibatkan interaksi antara pemerintah dan/atau masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat untuk kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Jadi etika politik adalah nilai-nilai azas moral yang disepakati bersama baik pemerintah dan/atau masyarakat untuk dijalankan dalam proses pembagian kekuasaan dan pelaksanaan keputusan yamg mengikat untuk kebaikan bersama.


contoh dari etika politik saya ambil tentang pecalonan Rhoma Irama sebagai presiden . 

Sindonews.com - Rhoma Irama tidak menampik jika pencalonan dirinya menjadi presiden (capres) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah gugur. 

Namun gugurnya pencapresan Raja Dangdut itu dilihat dari aspek kontrak politik karena suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak mencapai 20 persen, namun Rhoma menilai hal itu demikian secara etika. 

"Secara kontrak politik iya. Tetapi secara etika politik, ini banyak yang terpersepsi karena etika politik ini relatif. Bahwa peluang Rhoma ini tergantung pada bukan klaim Rhoma tetapi klaim masyarakat," tutur Rhoma saat melayat ke rumah duka maestro biola Idris Sardi di Depok, Senin (28/04/2014).

Terkait kontribusinya  terhadap suara PKB atau disebut dengan istilah Rhoma effect, hal tersebut kembali kepada penilaian masyarakat.

"Ini masyarakat yang menilai. Klaim masyarakat, bukan klaim Rhoma. Rhoma effect, itu masyarakat yang menilai. Saya tidak mengklaim itu," katanya.

Rhoma juga mengaku tidak masalah jika nantinya PKB malah mengusung calon lain seperti Mahfud MD atau Jusuf Kalla. "Enggak apa - apa, no problem," katanya. 

sumber : pemilu.sindonews.com/read/2014/04/28/113/858491/soal-pencapresan-rhoma-singgung-etika-politik

Etika Dalam Keluarga

Etika / Akhlak terhadap Orang tua
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan, bahwa etika berarti ilmu tentang apa yang baik dan tentang apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
Sebagaimana telah diketahui, islam adalah sebuah agama yang memiliki ajaran-ajaran yang mulia, komprehesif dan universal, dimana sumber utamanya adalah Al Qur’an dan As Sunnah. Ajaran-ajaran Islam yang mulia ini harus ditransfer dan ditanamkan kepada anak melalui pendidikan dalam keluarga. Keharmonisan antara Orang tua dan anak dapat dibangun sejumlah prinsip etika komunikasi dalam islam seperti Qawlan, Karima, Qawlan sadida, Qawlan ma’rufa, Qawlan baligha, Qawlan layyina, dan Qawlan maisyura.
a. Qawlan Karima (perkataan yang mulia)
Islam mengajarkan agar mempergunakan perkataan yang mulia dalam berkomunikasi terhadap siapa pun. Dalam Al qur’an perkataan yang mulia ini dijelaskan dalam Surat Al Isra’ : 23
Allah Swt. berfirman :
“Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada Ibu Bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai umur lanjut dalam pemeliharanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “Ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al Isra’ : 23)


b. Qawlan sadida (perkataan yang benar atau jujur)
Tentang perkataan yang benar ini dijelaskan dalam Al Qur’an surat An Nisa’: 9
Allah Swt. berfirman :
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An Nisa’ : 9)
c. Qawlan ma’rufa (perkataan yang baik)
Allah Swt. berfirman :
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang di iringi dengan sesuatu yang meyakitkan (perasaan penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS. Al baqarah : 263)
d. Qawlan baligha (perkataan yang efektif atau keterbukaan)
Pengertian ini didasarkan pada penafsiran atas “perkataan yang berbekas pada jiwa mereka” yang terdapat dalam Al qur’an surat An Nisa’ : 63
Allah Swt. berfirman :
“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang didalam hati mereka. Karena itu, berpalinglah kamu dari mereka dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.” (QS. An Nisa’: 63)
e. Qawlan layyina (perkataan yang lemah lembut)
Perintah menggunakan perkataan yang lemah lembut ini terdapat dalam Al qur’an surat Thaha : 44
Allah Swt. berfirman :
“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan Ia ingat dan takut.” (QS. Thaha : 44)
f. Qawlan maisura (perkataan yang pantas)
Perkataan yang pantas ini dijelaskan dalam Al qur’an surat Al Isra’ : 28
Allah Swt. berfirman :
“Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.” (QS. Al Isra’: 28)

Template by:

Free Blog Templates